
Lebih lanjut Bapak Sugeng Sukarni menekankan bahwa "Komitment nasionalisme kebangsaan bagi umat Islam merupakan sebuah harga mati dan tidak perlu diragukan lagi, hal ini sudah sangat nyata tercatat secara historis. Kita bisa melihat para pahlawan yang berjuang melawan penjajah seperti : Imam Bonjol, Diponegoro, Hasanudin yang kesemuanya berlatarbelakang Ulama. Dalama fase perjuangan kemerdekaan dan mempertahankanya juga terlihat bagaimana heroik perjuangan organisasi bermasis massa maupun partai politik Islam selalu terdepan, seperti Muhammadiyah, Persis, NU, Syarekat Islam".
Point lain yang juga menarik untuk dikaji bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak dapat terlepaskan dari peran negara-negara Islam yang pada waktu itu memberikan dukungan secara total terhadap pengakuan Indonesia sebagai sebuah negara muslim yang merdeka dan berdaulat. Dasar dukunganya adalah ikatan Ukhuwah Islamiyah dan kesamaan latar belakang Ideologi ke Islaman. Dalam presentasinya, Bapak Sugeng Sukarni juga memperlihatkan foto utusan Mesir yang secara langsung datang ke Yogyakarta untuk menemui Sri Sultan Hamengkubuono ke IX.
Melihat fakta sejarah tersebut, PKS sebagai partai politik yang berideologi Islam juga mempunyai pemahaman yang serupa dalam masalah nasionalisme kebangsaan. Analisa dari pihak tertentu bahwa Ideologi Islam bertentangan dengan semangat nasionalisme kebangsaan merupakan pendapat yang tidak berdasar dan bertentangan dengan fakta sejarah, bahwa kemeredekaan Indonesia didominasi hasil dari perjuangan ormas dan parpol berideologi Islam.
Di akhir pemaparanya, Bapak Sugeng Sukarni mengajak kepada seluruh ko-RW untuk semakin mencintai Indonesia dan mengingatkan bahwa pada dasarnya kerja-kerja politik PKS adalah untuk kemajuan negeri tercinta Indonesia.[rv]
No comments :